Daerah

Mengejutkan! Pemko Banda Aceh Kucurkan 679 Juta untuk Konten Medsos, Fungsi Kehumasan Dipertanyakan

AcehGo | Banda Aceh – Anggaran jumbo kembali bikin heboh! Pemerintah Kota Banda Aceh tercatat mengalokasikan Rp679 juta hanya untuk konten media sosial dalam APBK 2025. Langkah ini langsung disorot tajam oleh Aliansi Rakyat Aceh (ARAH) yang menilai kebijakan tersebut tidak masuk akal, apalagi ketika daerah sedang dicekik utang.

Koordinator ARAH, Ariza, S. Sos, meledakkan kritik pedas.
“Kami mempertanyakan fungsi kehumasan Pemko Banda Aceh. Bukan hanya di balai kota, tapi juga di setiap dinas. Apakah konten medsos sebesar itu benar-benar urgen?” katanya tegas, Minggu (14/9/2025).

Menurut Ariza, angka hampir 700 juta rupiah hanya untuk konten medsos sangat tidak relevan. Di saat banyak rakyat menunggu program nyata, Pemko justru terlihat lebih sibuk dengan pencitraan.
“Ini bukan efisiensi, ini pemborosan!” tukasnya.

Situasi makin panas karena Banda Aceh baru saja keluar dari jeratan utang lama. Namun ancaman baru sudah di depan mata: utang Rp56 miliar akibat penambahan tenaga PPPK, sebagaimana pernah diungkapkan Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, pada Juli lalu.
“Kalau pola belanja tidak segera dibenahi, beban fiskal akan semakin berat. Pada akhirnya rakyat, terutama PPPK, yang akan jadi korban,” ujar Ariza.

Meski Pemko sudah mencoba memberi klarifikasi lewat jubirnya, Ariza menilai jawaban itu hanya sekadar defensif. Ia menegaskan, sebagai ibu kota provinsi, Banda Aceh seharusnya jadi contoh pengelolaan anggaran yang cerdas.
“Kami ingin melihat Illiza-Afdhal benar-benar membawa Banda Aceh maju, bukan sekadar indah di layar ponsel. Prioritas harus jelas: kebutuhan dasar rakyat, bukan proyek pencitraan,” pungkasnya lantang.

Kini publik menunggu, apakah Pemko Banda Aceh berani mengkaji ulang anggaran fantastis tersebut? Atau rakyat akan kembali menanggung beban utang demi konten medsos?

Facebook Comments Box