7 Santri Masih Terjebak Hidup di Reruntuhan Musala Ponpes Al Koziny
Surabaya, Acehgo.com — Upaya evakuasi korban ambruknya musala di asrama putra Pondok Pesantren Al Koziny, Buduran, Sidoarjo, memasuki hari kedua pada Selasa (30/9). Tim SAR gabungan terus berusaha menyelamatkan tujuh santri yang terdeteksi masih hidup di balik reruntuhan.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono, menyampaikan bahwa posisi para korban sudah teridentifikasi. Tujuh santri tersebut berada di beberapa titik berbeda dan masih dapat menjalin komunikasi dengan petugas.
“Yang masih hidup dan terdeteksi ada tujuh lagi. Ada satu sektor di belakang satu orang, di tengah satu orang, dan di sisi kanan lima orang. Itu terdeteksi masih komunikasi,” ujar Adhy di lokasi kejadian, seperti dikutip CNN Indonesia.
Untuk menjaga kondisi para korban, tim SAR menyalurkan makanan, minuman, serta oksigen agar mereka mampu bertahan hingga proses evakuasi berhasil dilakukan.
“Kita kasih suplai minum, makan, kemudian kasih oksigen,” tambahnya.
Adhy menekankan, proses penyelamatan dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Penggunaan alat berat dihindari karena dikhawatirkan getaran dapat memperburuk kondisi reruntuhan, yang bisa membahayakan korban maupun petugas.
“Fokus hari ini kita belum menggunakan alat berat karena kalau dilakukan, pergeseran itu justru bisa mencelakakan, baik petugas maupun yang dievakuasi,” jelasnya.
Ia memastikan tim terus bekerja maksimal demi menyelamatkan tujuh santri yang masih terjebak. “Golden time-nya kita tidak terlalu lama ini soalnya,” katanya.
Adhy juga mengungkapkan bahwa ratusan wali santri telah melaporkan kehilangan anak-anak mereka setelah insiden tersebut. Hingga kini tercatat 172 laporan masuk, namun sebagian sudah menemukan titik terang karena beberapa santri telah kembali pulang.
“172 laporan masuk, tapi sebagian sudah bertemu. Ada 300 lebih keluarga yang ketemu anaknya itu kembali ke rumah pulang,” jelasnya.
Peristiwa ambruknya musala itu terjadi saat puluhan hingga ratusan santri sedang melaksanakan Salat Ashar berjemaah di bangunan yang masih dalam tahap pembangunan.
Berdasarkan data Kantor SAR Surabaya hingga Selasa pagi, terdapat 100 santri menjadi korban. Dari jumlah tersebut, 99 orang selamat, dengan rincian delapan dievakuasi tim SAR gabungan dan 91 lainnya menyelamatkan diri secara mandiri. Sementara itu, satu orang santri dilaporkan meninggal dunia.